Pernah dengar kasus seorang penyanyi terkenal, Adele, yang mendapatkan bully-an dari para penggemarnya? Mereka mem-bully Adele bukan karena fisiknya yang gemuk melainkan sebaliknya, Adele tampil kurus setelah bertahun-tahun terlihat gemuk.
Saat itu tentu saja para fans Adele yang merasa kuat karena Adele gemuk seperti mereka terpicu rasa tersinggungnya. Figur yang selama ini mereka jadikan pahlawan eh akhir-akhirnya kurus juga. Di pandangan mereka, Adele menunjukkan bahwa jadi orang gemuk itu salah, makanya Adele memilih untuk kurus.
Entah berapa tahun atau bulan berselang, pembahasan soal gemuk lagi-lagi ramai. Kalau kemarin di negeri paman Sam yang nun jauh di sana, sekarang adalah kasus dari masyarakat lokal kita alias Indonesia yang bikin orang-orang gemuk merasa bahwa mereka kurang diterima sama masyarakat.
Pada postingan itu mereka merasa bahwa menjadi gemuk itu salah. Benarkah demikian?
Perspektif Kesehatan
Kalau melihat dari perspektif kesehatan, gemuk atau kelebihan berat badan ini sudah salah dari sananya ya. Yaa…, buat beberapa orang agak menyinggung memang, tapi inilah hasil dari penelitian-penelitian kesehatan.
Lewat penelitian-penelitian kesehatan ini dapat disimpulkan bahwa berat badan yang berlebih bikin gampang kena penyakit. Contohnya kaya penyakit gula, pengapuran sendi dan sebagainya.
Oh iya, salah satu teman saya pun memiliki orang tua yang mengalami kelebihan berat badan. Dia sendiri bercerita kepada saya di mana dia merasa sedih dengan kondisi ibunya.
Ibunya nampak beberapa kali kena sakit, mengalami pengapuran sendi akibat penyakit gula yang lahir dari berat badan ibunya yang cenderung gemuk.
Dia sendiri pun dahulu pernah gemuk, namun karena melihat apa yang terjadi dengan ibunya maka dia pun rutin berolah raga sesuai dengan anjuran dokter.
Kalau kita lihat dari perspektif kesehatan ya bisa kita simpulkan bahwa menjadi orang yang gemuk cendurung buruk untuk kesehatan kita.
Baca juga: Follow Influencer Olahraga Adalah Cara Saya Untuk Konsisten Hidup Sehat
Menjadi Gemuk Merugikan Orang?
Selanjutnya, apakah jadi gemuk itu salah karena merugikan orang lain? Nah ini bakalan jadi asik nih, mengingat postingan di Twitter yang aku singgung sebelumnya memperlihatkan Gojek yang mendapatkan konsumen gemuk sehingga motor PCX-nya terlihat kecil.
Banyak yang berkomentar “kasihan mas-masnya, ongkosnya nggak seberapa, biaya benerin motornya mahal”.
Ada juga yang berkomentar bahwa lewat pos ini dia merasa memang menjadi orang gemuk itu nggak akan bisa diterima masyarakat. Masyarakat selalu memandang orang gemuk itu sebagai salah satu masalah.
Yaaa…, kalau kita pikir-pikir sih, sekarang Amerika kena masalah sama obesitas.
Tapi, kaitannya dengan merugikan orang lain, sebenarnya rugi atau tidaknya tergantung dari kesadaran masing-masing.
Jika saja semisal kamu adalah orang gemuk dan ingin naik Gojek atau berboncengan dengan kawanmu, coba kamu pertimbangkan lagi karena setiap motor memiliki batas maksimal beban yang bisa ditanggung.
Sebut saja contohnya motor BeAT. Motor mungil yang satu ini hanya mampu menampung berat total 150 kg. Jika berlebih maka v-beltnya akan putus dan mengganti v-belt itu nggak murah.
Jika saja kita sebagai orang gemuk nekad meminta bonceng kepada teman atau mas-mas Gojek padahal berat badan kita plus mas Gojeknya lebih dari 150 kg, kasihan juga motor dan mas-mas Gojeknya. Belum lagi kalau shock breaker-nya jadi kempes.
Maka dari itu, soal merugikan orang atau nggak ya tergantung kesadaran diri kita masing-masing sebagai orang gemuk. Menjadi kurus punya keterbatasan, begitu pula menjadi orang gemuk. Jadi, coba berdamai dengan kondisi dan mempelajari keterbatasan biar nggak merugikan orang ya.
Baca juga: Body Shaming: Cuci Otak yang Gak Disadari
Penutup
Salah atau tidaknya kegemukan bisa kita lihat dari perspektif kesehatan dan segi moralnya. Secara kesehatan menjadi gemuk itu bisa dikatan kurang baik. Begitu pula dari perspektif moralnya di mana muncul sentimen buruk kalau kita seenaknya sendiri minta bonceng atau nebeng orang dan mas-mas Gojek tanpa memperhitungkan keselamatan dalam berkendara.
Jadi, menurutmu, jadi gemuk itu salah nggak sih?
Foto oleh Artem Podrez