Ternyata menerima diri sesulit itu, ya, langkah meraih mimpi terasa berat ketika belum berhasil memahami diri sendiri. Mengapa aku seperti ini? Kenapa aku tidak seperti yang lain? Aku ingin menjadi seperti dia!
Membandingkan diri dengan orang lain adalah hal yang mungkin sering kita lakukan. Kita seringkali merasa tidak puas dengan apa yang ada di dalam diri dan tidak merasa cukup dengan apa yang sudah dimiliki.
Kenapa aku seperti ini sedangkan mereka seperti itu?
Kenapa aku tidak cantik? Padahal aku ya ingin menjadi cantik.
Kenapa aku tidak pintar?
Kenapa aku tidak menarik?
Itulah yang terus berulang, Kenapa, kenapa dan kenapa akan terus terpatri di kepala kita sebagai pertanyaan atas ketidakpuasan hati menerima apa yang ada di dalam diri. Melihat orang lain memiliki apa yang tidak kita miliki seringkali membuat kita merasa rendah dan tak layak untuk dibanggakan. Susah begitulah menerima diri.
Marah Pada Diri Sendiri
Kita seringkali mengutuk diri ketika tidak bisa menjadi sehebat orang lain, kita juga terlalu sering menilai orang lain selalu beruntung dalam hidup mereka.
Padahal setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Ada yang tidak disukai dan ada yang paling disukai dari diri kita sendiri. Namun, kita hanya menilai keberhasilan orang lain dalam hidup mereka tanpa menilik bagaimana proses mereka dalam menerima kekurangan dan mengatasi setiap masalah yang datang.
Di sinilah kualitas diri kita diuji, bagaimana kita menerima diri sendiri untuk menjadi versi terbaik yang kita miliki.
Menerima diri memang tak pernah mudah. Bagaimana kita bisa menyukai hal yang sebenarnya kita benci? Sulit, kan?
Penerimaan
Namun dari penerimaan inilah kita bisa memulai langkah untuk meraih mimpi-mimpi yang sudah kita lambungkan tinggi.
Tak apa jika kita tak cantik, kita bisa mensyukuri wajah dan tubuh yang kita miliki dengan merawatnya dengan baik agar sedap dipandang.
Tak apa jika kita tidak pintar, kita bisa belajar dengan giat agar bisa mengerti dan tahu apa yang sebelumnya tidak kita pahami.
Tak apa jika kita terlihat tidak menarik, karena tak semua orang harus tertarik pada kita. Mereka yang mengetahui nilai yang kita miliki akan datang dan menghargai.
Tak apa jika kita belum sesukses orang lain, karena hidup yang kita jalani bukan untuk berkompetisi menjadi siapa yang paling hebat, kita hidup untuk bahagia tanpa menjadikan orang lain sebagai tolok ukur.
Menerima Diri Sendiri, Itulah Yang Terpenting!
Terimalah diri kita dengan setulus hati, sebab dengan menerima segala kekurangan dan kelebihan yang kita miliki dapat membuat kita paham nilai yang ada dalam diri.
Kita akan tahu kesempatan untuk mendapatkan dan melakukan sesuatu, kita akan paham segala tindakan yang dilakukan akan membawa kita ke muara seperti apa.
Mimpi-mimpi akan terlihat semakin jelas untuk dicapai ketika kita tahu apa yang harus kita lakukan, langkah kita semakin ringan ketika tahu kemana arah yang akan menjadi tujuan.
Segala masalah dan rintangan akan dilalui dengan semangat dan sepenuh hati ketika kita paham ada kebahagiaan yang menunggu setelah kita berhasil melewatinya. Kita akan selalu percaya bahwa diri kita mampu saat selalu berusaha memberikan yang terbaik setiap ada kesempatan untuk membuktikan diri.
Hidup akan sedamai itu jika kita hanya fokus pada apa yang kita miliki, tanpa membandingkannya dengan apa yang dimiliki orang lain. Kita akan sebahagia itu jika mampu menerima diri sendiri tanpa perlu menilai diri lebih rendah dari orang lain.
Kita bisa hidup damai, kita bisa bahagia ketika kita menerima diri dengan sebaik-baiknya penerimaan yang kita miliki.
Gambar oleh Alan Naydin
Baca juga :
3 Life Lesson dari Buku Berani Tidak Disukai
Menghindari Toxic Relationship Tidak Segampang Itu!
Mengenal Toxic Positivity: Biar Gak Kena Marah Netizen!