Ngeyel Menghambat Kesuksesan dan Kedewasaan

Waktu Baca: 2 menit

Saya punya teman yang hobinya ngeyel. Ngeyel itu dalam bahasa Indonesia artinya keras kepala, membela diri terus menerus dan tidak mau (di)salah(kan). Pada beberapa hal, ngeyel itu bagus, tapi kalau keseringan ngeyel juga tidak baik. Kalau tidak hati hati, ngeyel menghambat kesuksesan. Selain itu, kalau kamu sering ngeyel, bonusnya kamu tidak menjadi dewasa.

Minta Maaf

Dale Carnegie dalam bukunya yang terkenal How to Win Friends and Influence People menyatakan bahwa kalau kita salah, sebaiknya langsung minta maaf tanpa menunggu ditegur apalagi dimarahi. Dale bercerita bahwa ia pernah membawa anjingnya ke taman tanpa tali dan anjingnya itu berak sembarangan. Petugas taman langsung bersiap marah pada Dale tapi Dale buru buru minta maaf. Hasilnya si petugas taman malah kebingungan dan tidak jadi marah.

Ternyata, minta maaf bisa menghindarkan kita dari masalah yang sebesar itu.

Tapi kalau kamu ngeyel dan tidak mau dianggap atau mengaku salah, hidupmu akan kerepotan.

Teman saya yang hobinya ngeyel itu pernah salah karena tidak menjawab koordinasi di Whatssapp. Sudah jelas ia salah, tapi ia terus membela diri. Kata kata pembelaannya yang terakhir adalah: “harusnya bos memaklumi saya yang anti sosial dan tidak suka bergaul!”

Waduh, kok begitu, apa yang dilakukan teman saya itu adalah bukti ngeyel menghambat kesuksesan. Karena sikap teman saya itu, ia tidak mendapat promosi jabatan. Selain itu, ia juga mendapat imej yang buruk. Padahal ia memang salah, kenapa harus ngeyel? Akhirnya ia kehilangan kesempatan.

Watak

Ternyata ngeyel itu watak dan juga mindset. Ada orang yang ngeyel karena ia melihat orang tuanya suka ngeyel dan di saat bersamaan ia menirunya. Lalu, seringkali orang tua menanamkan kepercayaan diri berlebih pada anak sehingga si anak malah menjadi arogan. Lalu, ngeyel juga merupakan reaksi si anak karena ketika ia masih kecil, ia mendapat hukuman yang terlalu berat untuk kesalahan yang tak seberapa.

Mindset juga mempengaruhi. Orang yang lahir dari keluarga kaya, apa apa tersedia dan dimanja memiliki peluang menjadi orang yang ngeyel. Sebagai orang yang ngeyel ini, mereka akan kesulitan dalam menjalani kehidupan.

Karena itulah sebelum ngeyel menghambat kesuksesan, ayo rubah sifat jelekmu.

Koreksi Diri

Biasakan untuk mengkoreksi diri dulu. Kalau memang salah ya coba perbaiki dan penting untuk kita bersikap gentle. Percayalah, mudah minta maaf untuk hal yang memang salah kita itu justru membuat orang respek pada kita. Jangan terlibat pertarungan yang sia sia. Budayakan untuk minta maaf.

Kalau kita terbiasa tidak ngeyel dan mengkoreksi kesalahan. Niscaya kita bisa terus berkembang dan di ujungnya kita bisa menjadi pribadi yang dewasa paripurna dan dapat membangun kesuksesan. Karena itulah jangan sampai ngeyel menjadi alasan yang menghambat kesuksesan!

Gambar oleh : Ketut Subiyanto

Baca juga :

Pembullyan Gara Gara Tas Charles & Keith, Bukti Masih Banyak Orang Asia Kampungan

Ketua Umum Perindo Semprot Partai Oposisi, Memangnya Partai Oposisi Tidak Berguna?

Ardi
Ardi
Jurnalis, Penulis dan Foodiez. Menulis dua novel di Storial, "Santiran" dan "Di Rawa Peteng". Suka berdiskusi asal tidak emosi

Similar Articles

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Advertisment

TERKINI