Trailer Fast X resmi dirilis beberapa waktu yang lalu. Banyak yang antusias menyaksikan akhir saga Fast and Furious ini. Sudah banyak hal yang terjadi di franchise ini. Mulai dari balapan di jalanan, hingga akhirnya nyasar di luar angkasa. Banyak yang menilai bahwa akhir saga Fast and Furious ini untuk kebaikan semua pihak sebelum film berikutnya menjadi balapan di alam baka.
Meski akhirnya saga Fast and Furious ini akan berakhir dengan legendaris meski kemungkinan flopnya juga besar, namun tetap ada kekecewaan buat saya karena aktor laga Asia Tenggara masih tidak dihargai di seri ini. Memang ada nama Joe Taslim dan juga jagoan Ong Bak, Tony Jaa. Namun mereka ini tidak mendapat karakterisasi yang cukup.

Joe Taslim bahkan sempat mendapat ejekan sebagai discount Bruce Lee. Padahal kita tahu kalau Joe Taslim bisa memainkan banyak peran di samping keahlian bela diri yang terasah akibat rajin memukuli orang ketika bertanding judo dulu kala. Tony Jaa juga sempat protes karena banyak orang menganggapi ia hanya bisa memukuli orang ketika sebenarnya kemampuannya lebih baik di menendangi orang..tapi intinya mereka juga ingin agar karakter di film mereka tidak jatuh sebagai karakter one dimensional menjadi tukang pukul bagi penjahat.
Menuju akhir saga Fast and Furious ini, sedikit banyak ada harapan bahwa karakter Jah-nya Joe Taslim urun pukulan dan tidak mati begitu saja. Bagaimanapun Joe Taslim sudah menorehkan sejarah dengan memberikan scene berkelahi yang sangat seru antara dirinya dan Tyrese Gibson serta Sung Kang. Sempat kita berpikir Sung Kang bisa mengimbangi Joe Taslim, ternyata kita yang berharap berlebihan. Han memang lebih jago menyetir dan mencuri mobil.
Belum Menjual
Memang, kalau meminjam istilah produser film Hollywood, aktor laga Asia Tenggara belum terlalu menjual. Ya bagaimana mau menjual kalau produser saja tidak berani 110 persen? Seharusnya produser film Hollywood memberikan panggung yang layak. Jangan seperti J.J. Abraham yang menghire Iko Uwais dan Yayan Ruhaiyan untuk jadi makanan gurita gak jelas. Ini ‘kan menunjukkan kalau Hollywood juga kurang niat dan tidak menghargai talenta lokal.
Sebenarnya, aktor laga Asia Tenggara macam Joe Taslim ini mungkin harus belajar ‘keras’ sedikit. Belajar keras ini artinya berani melobi produser dan menjanjikan bahwa filmnya ini paling nggak akan banyak penonton dari kalangan Tionghoa dan over-proud Indonesians. Banyak lho orang Tionghoa di seluruh dunia. Ini pasar bung!
Niscaya nantinya para aktor laga ini, bisa mendapat tempat terhormat dan tidak cuma menjadi pelengkap seperti di saga Fast and Furious semata.
Baca juga :
Vanessa Angel dan 6 Artis Lainnya Yang Meninggal Akibat Kecelakaan
Black Widow dan James Bond : Deretan Easter Egg
Siapa Sebenarnya yang Ingin Membunuh SBY?