Es Krim Viennetta sempat menjadi primadona bagi banyak orang. Namun kemudian pada pertengahan tahun 2000an es krim Viennetta sempat menghilang. Ketika es krim Viennetta sempat menghilang, sebenarnya banyak orang menanggapinya dengan biasa saja. Hal ini tidak lepas karena saat itu es krim Viennetta tidak terlalu menarik perhatian. Ada beberapa kelemahan dari es Krim Viennetta ini.

Positioning Pasar
Es Krim Viennetta ini produk yang kebingungan. Jika memang untuk pasar kelas menengah, harganya terlalu mahal dan tempat penjualannyapun daerah daerah yang tidak biasa dengan es krim premium. Karena itulah, banyak orang menengah yang enggan membeli es krim Viennetta. Jikapun mereka ingin es krim premium, mereka akan membeli es krim yang berada setingkat di atas es krim Vienetta sekalian. Hal inilah yang membuat penjualan es krim dengan pola gelombang legendaris ini gagal mendikte pasar. Tidak dinyana, tak lama es krim Viennettapun kehilangan pasar.
Kompetitor
Es Krim Viennetta memiliki kompetisi pada es krim lain yang ukurannya lebih pas untuk personal. Hal ini membuat es krim ciptaan tahun 1982 ini sulit bersaing. Viennetta yang didesain dengan ukuran besar dan menjadi santapan keluarga kesulitan karena orang sudah terdoktrin harus membeli es krim ini jika ada ‘temen’nya. Mereka tidak akan membeli es krim ini untuk santapan personal saja. Tentu hal ini menyulitkan Viennetta dalam meraup ceruk pasar.
Harga
Harga Viennetta yang dua kali di atas es krim lainnya juga berpengaruh pada penjualan es krim ini. Ketika membeli es krim keluaran Walls mereka tidak akan dengan mudah menyetujui harga es krim di angka tujuh puluh ribuan misalnya. Mereka merasa bahwa harga harus ada di bawah angka itu. Inilah yang membuat produk es krim Vienetta sulit menemukan tempat yang nyaman di pasar.
Alasan Bangkit Lagi
Untungnya Viennetta bisa bangkit lagi karena adanya nostalgia. Menurut Malcolm Gladwell, inilah fenomena yang kita kenal sebagai the tipping point, yaitu ketika orang orang akhirnya memutuskan untuk membeli sebuah produk karena ada keinginan secara komunal untuk membeli produk itu tanpa ada alasan atau suatu ide tertentu. Inilah yang terjadi pada es krim Viennetta.
Ya sudah lah, apapun itu, Viennetta sudah kembali ke pasaran. Sruput dulu es krimnya!
Baca juga :
Marketing S3 : Bad Marketing is a Good Marketing
Pengen Coba Jualin Barang? Coba Trik Marketing Ini!
Marketing S3 Michelin : Jauh Banget Melencengnya!