Kasus yang menimpa David membuat kita merasa prihatin. Rasa rasanya, penganiayaan yang dilakukan kepada David yang merupakan anak dari pengurus GP Ansor cukup memprihatinkan. Apalagi ternyata hanya masalah perempuan saja. Sungguh tidak elok. Karena itulah, ketika Direktorat Jendrap Pajak atau DJP kecam sikap anak dari anak buahnya, maka ini pertanda yang menggembirakan.
Mengapa saya sebut menggembirakan? Karena ternyata anak dari anak buah pejabat DJP itu mengendarai mobil Rubicon, sebuah mobil yang berharga hampir satu Milyar Rupiah. Di saat kondisi ekonomi sedang begini, kok bisa anak PNS punya Rubicon? Tentu saja ini mengundang kecurigaan. Kita saja bayar pajak ngos ngosan. Bahkan sekedar Jastip saja mau dipajekin, eh ternyata uangnya untuk beil Rubicon anak dari anak buahnya DJP si tukang pukul. Tentu ini melukai rasa keadilan masyarakat sekaligus pembenaran kalau orang malas bayar pajak.
Sebenarnya, sikap DJP kecam sikap anak dari anak buahnya ini belum cukup. Tampaknya KPK juga harus turun tangan. Perlu ada audit dari KPK, kok bisa PNS DJP membeli mobil sekelas Rubicon. Kalau nanti alasannya itu harta istri, wah ini gak bener, masa semua PNS tiba tiba punya istri yang mendadak jadi pengusaha sukses.
Susah menemukan korelasi antara PNS berpangkat tinggi dan istri menjadi pengusaha sukses. Kalaupun kita paksakan korelasinya, ya agak laen juga.
Yang pasti hikmah dari pemukulan David ini adalah KPK memiliki ‘proyek’ baru untuk digarap, membongkar ketidakwajaran dari gaya hidup awak PNS DJP. Jangan sampailah rakyat semakin malas bayar pajar karena capek capek bayar pajak, eh malah dinikmati orang DJP sendiri.
Lalu apa bedanya dengan Preman?
baca juga :
Malam Satu Suro Adalah Film Horor Indonesia Terbaik Di Tema Urban Legend, Mau Tahu Kenapa?
Sibuk Ngurusin Amplop Kiai, Suharso Monoarfa Seolah Lupa Masalah Korupsi Serius di PPP
Hasnaeni Wanita Emas, Rival Ahok Yang Sekarang Tersangka Korupsi