Klitih kembali meresahkan warga Yogyakarta, kini Titik Nol Kilometer Malioboro sudah jadi tempat di mana klitih beraksi pada hari Selasa (09/02) pukul 04.00 WIB.
Korban kali ini ialah 2 mahasiswa asal Batam yaitu GB dan RJ yang hendak pulang melewati Jalan Malioboro ke indekos mereka di daerah Banguntapan.
Lewat rekaman video amatir di Twitter, terlihat dua korban sempat cekcok dengan para pelaku klitih di Titik Nol Kilometer Malioboro.
Pada rekaman tersebut juga dapat terlihat para pelaku membawa sajam dan sempat digunakan untuk menyerang para korban.
Nampak pula bahwa pelaku klitih tidak hanya sendirian namun bergelombol. Teman dari pelaku klitih tersebut nampak ikut menyerang motor korban saat korban sudah kabur.
Dari kejadian ini akhirnya dua korban, GB dan RJ buka suara dengan memberikan keterangan kepada MNC Portal Indonesia (MPI) seperti yang kami kutip dari SindoNews.
Melalui akun Instagram GB bercerita bahwa saat itu mereka baru saja nongkrong di Jalan Magelang dan akan pulang ke indekos melewati Jalan Malioboro.
Saat menyusuri jalan Malioboro, secara tiba-tiba pelaku klitih memotong lajur mereka tanpa adanya aba-aba atau lampu sein.
“Kami itu nggak tahu munculnya dari mana. Tiba-tiba itu (pelaku) motong kayak dari kiri ke kanan nggak pake lampu sein,” katanya.
Kemudian, karena kaget, RJ spontan berteriak yang pada akhirnya menarik perhatian pelaku yang langsung memaki korban dengan bahasa Jawa yang tidak dimengerti korban. Pelaku kemudian memepet korban dan mencoba memprovokasi korban.
Namun, karena berada di tempat ramai korban mengaku ingin berbicara baik-baik, terutama dengan bahasa Indonesia agar mereka bisa memahami.
Baca juga: Faktor Penyebab Klitih Remaja
Korban mengaku pelaku merebut kunci motor mereka namun RJ berhasil mengambilnya kembali.
Setelah pertikaian singkat tersebut pelaku tancap gas mendahului para korban. Namun, ternyata pelaku menunggu mereka di titik nol kilometer Malioboro dan menabrak motor korban hingga korban terjatuh.
Sepelas menabrak motor korban, korban bercerita bahwa para pelaku kabur tapi kemudian kembali dengan 5-6 temannya dan mengeroyok korban.
“Pelaku yang di Malioboro itu langsung menunjuk ke kami. Dia bilang ini yang mengeroyok saya,” kata dia.
RJ dan GB kemudian berpisah saat itu dan ternyata masing-masing mereka dikejar oleh komplotan pelaku. RJ dikejar ke arah taman pintar sementara itu GB dikejar ke arah Malioboro.
Baca juga: Penerangan Jalan Kurang Mumpuni Bukti Pemerintah DIY Nggak Serius Antisipasi Klitih
GB bercerita bahwa sebelumnya dia tidak melihat para komplotan memegang senjata. Tapi, saat pelaku ingin merebut motor korban, saat itulah pelaku mengeluarkan clurit dan hendak menyabet RJ.
“Kami awalnya tidak tahu kalau mereka bawa senjata. Pas ambil kunci itu dikeluarkanlah senjata dan dibacoklah teman saya,” kata dia.
GB mengaku sempat menarik RJ untuk menyelamatkannya, namun pelaku sudah mengayunkan sabetan ke arah RJ. Untungnya sabetan tersebut mengenai helm dan hanya sedikit menggores baju RJ.
“Rekan saya RJ hanya ada luka kecil goresan di bahu,” katanya.
Uniknya, menurut cerita GB, Malioboro saat itu dalam keadaan ramai ketika para pelaku melancarkan aksinya. Namun, saat rombongan pelaku datang, mereka ramai-ramai membubarkan diri.
GB juga bercerita bahwa dia tidak sempat meminta tolong bahkan tidak mengetahui ada yang merekam peristiwa tersebut. Dia bercerita bahwa yang ada di pikirannya saat itu hanyalah bagaimana caranya agar selamat.
Usai peristiwa tersebut pelaku kabur dan GB serta RJ akhirnya dijemput oleh teman-temannya.
Kini GB dan RJ sudah memberikan keterangan ke kepolisian untuk pengusutan lebih lanjut.
Ilustrasi foto oleh cottonbro studio.