Waktu Baca: 2 menit

Percaya tidak percaya, larangan rambut gondrong dan juga tuntutan siswa mengenakan seragam sekolah adalah sebuah manipulasi komunal. Ya, ini adalah teknik yang digunakan di Inggris sejak lama. Inggris adalah negara pertama yang tercatat sejauh ini yang melarang siswa laki laki dengan rambut gondrong dan mewajibkan siswa siswinya mengenakan seragam sekolah. Sekilas kita merasa ini untuk kerapian saja, tapi sebenarnya ini adalah manipulasi komunal.

Seragam artinya ‘Seragam’

Mengenakan seragam sekolah artinya semua orang menjadi sama: egaliter. Namun ini bukan membicarakan kasta sosial. Sebab, kasta sosial erat kaitannya dengan warna kulit dan juga kekayaan orang tua masing masing. Seragam yang dimaksud di sini adalah bahwa semua orang sama dalam sekolah itu. Semuanya menghadapi tes yang sama, pelajaran yang sama dan jam belajar yang sama. Satu sama lain merupakan kesatuan dan bukan pribadi masing masing yang unik. Inilah tahap pertama dari manipulasi komunal yang tercipta: membuat semua orang merasa sama dan tidak berhak memiliki ide dan pemikiran yang berbeda dari ketentuan umum.

Larangan Rambut Gondrong Itu Mencegah Pemberontakan

Kenapa laki laki tidak boleh gondrong? Wanitapun tidak boleh memiliki rambut yang terlalu panjang? Ini adalah sebuah usaha lain untuk mengirimkan pesan bahwa ‘setidakpenting apapun perintah, kamu harus menurutinya’. Ini adalah cara dari pemerintah untuk melakukan manipulasi komunal berikutnya: menganggap bahwa pemberontakan—selogis apapun—adalah pelanggaran.

Jadi, aturan aturan yang terkesan bodoh itu sebenarnya adalah alat manipulasi yang membuat murid murid menjadi mesin untuk negara, serdadu yang tidak akan memberontak. Mereka yang melakukan pemberontakan atau memiliki pikiran pikiran lain berarti ‘berdosa’. Sebuah manipulasi komunal yang luar biasa bukan?

Boomerang

Namun hal ini juga menjadi boomerang. Hal ini misalnya dapat kita lihat terjadi ketika Presiden Soeharto berkuasa di akhir akhir tahun 80an ketika ia berseberangan dengan TNI. TNI inilah yang sebenarnya menjadi kekuatan Soeharto. Ketika satu terluka (Benny Moerdani dan Try Sutrisno), maka yang lain lalu bergerak bersatu. Persatuan ini yang terbangun karena larangan rambut gondrong dan juga seragam sekolah akhirnya mempercepat agenda perubahan dan persatuan. Hasilnya? Rezim Soehartopun jatuh.

Ya, ketika semua bersatu untuk ‘nurut’, sang tiran merasa aman. Tapi ketika ada pemberontakan dari satu sel saja, maka pemberontakan yang menyebar di awal dari ataspun akan cepat menyebar ke bawah. Manusia seolah menjadi satu mahluk hidup, raksasa yang berbahaya.

Baca juga :

Menggali Pikiran si Pembunuh Pacul (Sebuah Latihan)

Hacker Bjorka Ungkap Identitas Pembunuh Munir?

Kenapa Orang Ganteng Psikopat?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini