Mahasiswa jaman sekarang itu nyeremin ya.. Lho kenapa gitu ? Wong yo kabeh dilakoni !
Sebenernya nggak ada yang salah dengan hal itu, tetapi bisa jadi salah kalau sampai tanggungjawab utamanya dikesampingkan. Sebagai mahasiswa sudah pasti tanggungjawab kita adalah belajar, di luar hal itu bukan menjadi suatu keharusan yang harus kita jalani.
Saya teringat saat awal semester 1 masuk ke dunia perkuliahan, rasanya semua ingin saya coba. Semua organisasi maupun UKM ( unit kegiatan mahasiswa ) terlihat sangat keren di mata saya. Padahal ya kalau kita tanya ke kakak tingkat, hampir 100% jawabannya “Organisasi nggak penting !”.
Kali ini yang mau aku bahas bukan penting atau nggaknya, tetapi mengenai keseimbangan kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sebagai mahasiswa. Kalau kamu related sama hal ini, jangan lupa kamu baca sampai habis ya !
Jangan Semua Kamu Coba Kalau Time Management mu Kurang Bagus
Banyak mahasiswa terlena untuk mau aktif berorganisasi, pingin coba part-time, ikut internship sana sini, yang di mana mereka belum bisa membagi waktunya dengan baik. Alasannya sih “Untuk bagusin CV” tetapi kenyataannya cuman dapat capeknya doang!
Mencobai semua hal itu bagus, tetapi kita juga harus tau batas kemampuan dan kapasitas diri. Tidak perlu semua hal harus coba, lebih baik kalau kita mencoba sesuatu yang memang merupakan bakat, minat, dan passion kita. Apabila bukan tipe orang yang bisa mengatur waktu tetapi tetap ingin produktif atau menambah pengalaman, kita harus pandai memilih kegiatan yang dapat meningkatkan skill kita. Lebih baik melakukan sedikit kegiatan yang dapat mengupgrade diri daripada melakukan banyak kegiatan tetapi tetap stuck di posisi awal tidak ada perkembangan. Hati – hati loh.. lama – lama bisa jadi toxic productivity !
Baca juga : Mengenal Toxic Positivity: Biar Gak Kena Marah Netizen!
Membuat Skala Prioritas Kegiatan
Tips ini berguna untuk kita yang sulit mengatur waktu karena terlalu banyak kegiatan yang kita ikuti.
Belajar membuat skala prioritas kegiatan untuk memudahkan kita menyelesaikan pekerjaan yang harus menjadi tugas utama terlebih dahulu. Misalnya kamu seorang mahasiswa yang memiliki tanggungjawab belajar, membersihkan rumah, bekerja atau magang, dan aktif organisasi.
Kamu harus membuat time schedule untuk tugas – tugas yang sekiranya memang harus selesai dalam waktu dekat. Apabila ada dua tugas yang perlu selesai bersamaan, kamu harus bisa memilah mana tugas yang memang menjadi tanggungjawab mu. Jangan sampai malah mengesampingkan tugas kuliah demi menyelesaikan tugas organisasi yang sebenarnya bisa kamu kerjakan setelahnya. Karena gimanapun juga sebagai mahasiswa kita perlu mempertahankan nilai yang bagus, ya nggak harus bagus – bagus amat sih yang penting stabil.
Memang awalnya pasti terasa berat karena banyak godaan untuk tidak melakukan kegiatan sesuai dengan skala prioritas yang sudah kita buat. Tapi, seiring berjalannya waktu kita akan terbiasa untuk disiplin dan tepat waktu. Yuk, mulai membuat skala prioritas dari sekarang!
Baca juga: Mau Tetap Menerapkan Work Life Balance Saat WFA? Begini Caranya…
Keberhasilan Mahasiswa Bukan dari Banyaknya Kegiatan
Keberhasilan menjadi seorang mahasiswa yang aktif bukan diukur dari banyaknya kegiatan yang dilakukan, tetapi mampu mengukur seberapa pentingnya kegiatan tersebut sehingga memang perlu dilakukan serta tidak mengesampingkan tanggungjawab utama sebagai mahasiswa yaitu belajar.
Mengeksplor diri itu bagus namun tetap harus mengukur kemampuan diri agar kita tidak kewalahan. Jangan mengikuti ‘katanya’ orang, karena masing – masing dari kita sudah memiliki jalannya sendiri. Belum tentu mereka yang aktif sudah pasti sukses karena kesuksesan sebenarnya adalah ketika kita berhasil menjalani sesuatu sesuai dengan keinginan dan pandangan diri kita sendiri, bukan pandangan orang lain. Semoga bermanfaat ya!
Baca juga: Benarkah Kita Harus Menjadi Mahasiswa Kura-kura?