Waktu Baca: 3 menit

Jahat sudah pasti layak kita labelkan pada seseorang yang tega menganiaya seseorang hingga mengalami koma, apapun alasannya, dan apapun yang melatarbelakanginya. Inilah kisah seorang lelaki yang bernama David, sebagai korban penganiayaan oleh Mario Dandy.
Kisah penganiayaan ini menjadi sorotan, bahkan kondisi terkini David, mulai membaik yang awalnya tidak sadarkam diri. Kecaman banyak pihak pun sudah digalakkan, termasuk dari kalangan akademisi yang memberikan jatuhan hukuman DO, kepada Mario Dandy dari tempatnya berkuliah. Namun, kita harus mengambil hikmah dari setiap kejadian dan saya memilih melihat kejadian ini dari kacamata nilai NU.

Apapun alasan, menjadikan manusia bagai binatang, menyiksanya tanpa belas kasihan, sudah menunjukkan bahwa pelaku tidak punya moral yang anggun (baca; baik), dalam bersikap. Bahkan ia menyamakan korban dengan binatang, karena perlakuannya yang tidak manusiawi saat menyiksa David di sebuah gang hingga tidak sadarkan diri.

Tulisan ini merupakan berita lanjutan dari kabar yang ada. Jika sebelumnya sudah diketahui, bahwa penyiksa (Mario Dandy), datang dengan mobil jeep, dan bersama tiga rekanan yang lain salah satunya wanita (mantan pacar David). Lantas menyiksa secara keroyokan, apakah itu sikap jantan? Meskipun perlakuannya dilatarbelakangi sakit hati atau balas dendam mantan pacar yang dibalaskan oleh Mario karena perbuatan yang tidak mengenakkan dari David di masa silam kepada mantan pacarnya. Bagaimanapun dalam nilai nilai NU ini tidak bisa kita benarkan.

Hukuman Bagi Mario Dandy
Bukan perkara yang gampang, menjatuhkan hukuman kepada seorang pelaku yang notabene orangtuanya punya pengaruh besar. Namun, korban juga salah satu anak dari orangtua yang bukan sembarangan. Sehingga hal ini menjadikan perkara lumayan pelik, akan tetapi publik sudah pandai menilai dan melihat kebenaran yang harus dijunjung tinggi.
Selain hukuman DO untuk pelaku dari kampus tempatnya belajar. Hukuman sosial pun terus digalakkan banyak kalangan. Di antaranya pencopotan jabatan ayah Mario Dandy. Serta cemooh masyarakat yang cukup membisingkan kepala pelaku, mencuatkan kebencian terhadapnya.
Komentar netizen menjadi senjata yang andal untuk menurunkan derajat yang diagungkan oleh si pelaku. Hukuman sosial bahkan bisa dikatakan lebih berat, ketimbang hukuman yang sudah terlihat semisal buih yang menantinya
Kebencian masyarakat, begitu kentara dengan banyaknya komentar miring tentang Mario, bahkan penampilan mewah Mario pun menjadi gunjingan yang seru, di saat seharusnya jadi mahkota yang diagungkan oleh Mario dan berharap dihormati.
Menelisik Nilai NU dalam Kasus Penganiayaan David
Tidak bisa dibiarkan, perilaku Mario Dandy yang semena-mena terhadap David, memang harus ditindak. Pandangan sosial dari nilai NU pun dapat diutarakan dengan jelas.
Ayah korban, sebagai salah satu pengurus GP Ansor Pusat pun menjadi perhatian tinggi di semua media, bahkan sosial media pun ramai membincangkan hal ini.
Ialah Jonathan Latumahina, yang menjabat sebagai orang penting di GP Ansor Pusat, dan melahirkan seorang David yang dikenal baik serta aktif di berbagai kegiatan dan aktif berorganisasi.
Sebagai salah satu bagian dari kegiatan yang ada di NU atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Nadlatul Ulama, GP Ansor, selalu mendukung anak-anak muda kalangan NU untuk aktif bergerak dalam hal positif. Kegiatan GP Ansor tentu saja ke ranah sosial, dan sering mengajak masyarakat untuk saling membaur dan membahas tentang kebaikan.
Penganiayaan, sudah pasti bertolak-belakang dengan kultur Ke-Nu-an, selain Karena tidak pernah diajarkan pihak NU, NU selalu mengajarkan untuk selalu menebar kebaikan dan tidak membeda-bedakan antar ras, agama, dan suku bangsa. Semuanya dirangkul.
Bagaimana bisa, seorang David yang aktif berorganisasi, dan bersifat kalem, sampai punya musuh? Sebenarnya bukan perkara musuh organisasi. Namun asmara yang bermasalah.
Terlepas dari hal itu, ada 5 prinsip orang NU yang harus dipegang. Moderat, Adil, Seimbang, Menjalankan Kebaikan dan Mencegah Kemungkaran, dan toleransi. Sedangkan perilaku penganiayaan, sangat jauh dari salah satu di antatanya.

Karena itulah dalam perkara David dan Mario Dandy ini, seburuk apapun keadaannya harus tetap memegang nilai NU untuk moderat, adil dan seimbang.

Permintaan maaf diterima, tapi biarkan hukum berbicara agar ada keadilan untuk semua pihak.

Baca juga :

Negara Preman (?) Telah Memangsa David, Warga Muntilan Yang Bisa Jadi Tokoh Besar dan Bertalenta . . .

Sekolah Sekolah Top Goncang Karena Kasus David! SMA Tarakanita Jakarta, Universitas Prasetya Mulya dan SMA Taruna Nusantara Kompak Beri Siaran Pers!

Beredar di Media Sosial, SMA Taruna Nusantara Tolak Dikaitkan Dengan Mario Dandy!

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini