Izinkanlah kami mengenang Pak Bob yang berpulang tahun lalu…
Pak Bob begitulah namanya, Ia adalah inspirasi dari Pakbob.id. Alasan kenapa kami menggunakan nama Pak Bob adalah karena Pak Bob ini adalah seorang pengusaha UMKM yang membuka gerai di SMA Kolese De Britto, SMA tempat saya menuntut ilmu karena dengar dengar ilmu ada masalah hukum dengan saya. Lalu apa hubungan Pak Bob yang aseli dengan Pakbob.id?
Jujur saja, Pak Bob tidak punya saham. Namun, Pak Bob telah memberi kami inspirasi agar komunitas/media/usaha/tempat bermain dan belajar (bukan Bobo) kami mengikuti gerai makanan yang ia bangun. Mengikuti bukan dengan jualan tempe dan juga es teh manis, tapi mengikuti prinsip prinsip yang ia bagi. Apa saja prinsip prinsip itu? Inilah beberapa di antaranya:
Nyaman
Kami ingin menjadikan Pakbob.id ini sebagai tempat yang nyaman. Artinya, orang bisa berinteraksi dan juga membagikan unek uneknya di Pakbob.id ini dengan tanpa rasa takut dianggap bodoh. Dahulu warung Pak Bob juga menjanjikan rasa nyaman, di warung Pak Bob, semua orang berhak mengutarakan pendapatnya: cerita tentang cerita lucu, ngrasani (menggosip soal) guru, membahas pelajaran dan kemudian membahas isu sosial-politik-alam. Itulah rencana dan tujuan keberadaan Pakbob.id ini. Kita mirip mirip lah dengan warung Pak Bob. Bedanya warung Pak Bob itu offline, kita online.
Mensyukuri Rezeki
Sama seperti Pak Bob yang selalu mensyukuri rezeki, kitapun di Pakbob.id selalu mensyukuri rezeki yang ada. Ya kalau tidak ada rezeki, sulit dan tidak mudah lhoh bertahan selama dua tahun dengan keterbatasan modal dan tantangan tantangan yang ada. Jujur kita sempat gonta ganti personil. Sukses aja belum, tapi kita sudah bergonta ganti personil. He..he..
Yah, namanya juga dinamika kehidupan. Tapi kita ya bersyukur bisa berjalan sejauh ini. Sama dengan warung Pak Bob. Dia itu santai dalam mencari uang. Sering kok banyak anak sekolah saya yang tidak membayar ketika makan dan minum di Pak Bob. Mengenang hal itu kami merasa miris tapi ya mau bagaimana lagi. Kita kan miskin.
Nah, hebatnya itu. Meski banyak yang utang, Pak Bob tidak pernah nagih apalagi marah. Nanti rezeki itu akan kembali. Biasanya saat reuni akbar, ada saja alumni yang membuat pengakuan dosa dan menebus utang mereka di Pak Bob. Tidak dengan harga yang sama tentunya, tapi dengan balasan yang berkali kali lipat. Inilah seni mendapat rezeki ala Pak Bob.
Karena itulah, dalam perjalanan kehidupan ini, itu jugalah yang kami lakukan dalam membangun Pak Bob. Mensyukuri rezeki dalam segala bentuk dan berjalan dengan mantap.
Tetap Semangat Menjaga Kenangan
Kami tuh pada akhirnya hanya ingin menjaga kenangan dan mengenang Pak Bob. Tentu kami berharap Pakbob.id ini masih bisa ulang tahun ketiga dan mudah mudahan tambah besar. Kini kami sudah punya penulis penulis baru. Kami mulai membagi bagikan ilmu dan berharap dari ‘nongkrong’ di Pakbob.id, banyak orang orang hebat lahir.
Bagi saya Pakbob.id ini bukan usaha atau perusahaan untuk mencari untung semata. Kami adalah komunitas/media alternatif/tempat bermain dan belajar (bukan Bobo)/keluarga (mudah mudahan tidak berakhir hanya di omongan layaknya HR di tempat lain) dan apapun itu yang positif positif.
Terima kasih Pak Bob. Kami tidak akan lupa untuk mengenang anda. Maju terus Pakbob.id!
Baca juga :
2 Tahun Pakbob: Bisnis Nggak Semudah Mulut Para Influencer
Obituari: Selamat Jalan Pak Bob!
Akun Instagram Pemred Pakbob.id Diretas, Padahal Belum Ada Tukang Bakso Lewat
Kenapa Sekarang Ada Klasifikasi Fresh Graduate dengan Pengalaman Kerja?