Mantan aktris film dewasa asal Jepang, Asuka Hoshino, mengaku menyesal sudah terjun di industri konten pemersatu bangsa ini.
Terungkapnya penyesalan Hoshino ini muncul menyusul banyaknya penangkapan terhadap orang-orang yang punya hubungan dengan industri film dewasa ini. Mereka yang pada akhirnya harus mendekam di penjara adalah pihak-pihak yang memaksa perempuan untuk berperan di konten pemersatu bangsa ini.
Menurut Hoshino, penangkapan ini adalah tanda pergeseran pemikiran dan sikap masyarakat soal skandal di industri film dewasa di Jepang.
Pemaksaan Untuk Tampil di Industri Film Dewasa
Hoshino sudah ada di industri film dewasa selama 3 tahun lamanya. Selama karirnya tersebut dia mengaku mendapatkan paksaan untuk tampil oleh orang yang dia sebut “Mr. A”
“Saya pertama kali berkenalan dengan Mr. A karena sebuah agensi bakat yang besar,” tulisnya.
“Saya sempat berpikir kalau saya bisa percaya dengannya. Dia sangat baik dan mengatakan mengatakan bahwa saya tidak pernah bisa sukses tanpa AV (adult video)”, lanjutnya.
Mr. A ini adalah seseorang yang bekerja di sebuah perusahaan investasi yang ada di komplesk Mark City, Distrik Shibuya.
“Saya diberitahu bahwa mereka berinvestasi di industri hiburam,” cerita Hoshino.
“Mereka menyebutkan nama-nama perusahaan rekaman terkenal, perusahaan penerbitan dan acara TV. Itulah yang mereka lakukan untuk membuat para perempuan percaya kepada mereka,” lanjut Hoshino.
Baca juga: Seks Dalam Cerita, Gak Takut Ceritamu Jadi Kayak Film Ena Ena?
Kasus Cuci Otak
“Mereka mengatakan kepada saya kalau saya akan melakukan sesi pemotretan. Saat sampai di sana saya menemukan bahwa ternyata itu adalah film dewasa,” katanya.
“Di kontrak saya nggak menuliskan satupun kata tentang film dewasa. Mereka menyuruh saya menunjukkan paspor dan saya disuruh menandatangi nama saya di sebuah kertas kosong. Perusahaan nggak pernah memberikan salinan kontrak saya. Mereka mengatakan bahwa salinan itu hilang.”
“Saya dengan mudah dicuci otaknya,” kata Hoshino.
Baca juga: Perempuan Sekolah Tinggi Buat Apa?
Melihat Perempuan Sebagai Obyek
Hoshino memang mengaku kalau gajinya di dunia film dewasa setara dengan gaji seorang pengusaha. Namun, saat dia mendengar para agency membeli gedug dan mendirikan kantor di tempat mewah dan berkata kepadanya bahwa Hoshino harus memberikan semua yang dia punya.
Hoshino bercerita bahwa awalnya perusahaan itu mereka klaim hanya untuk dirinya saja. Tapi, realitanya, ada aktris lain.
“Mereka (aktris lain film dewasa) diberitahu hal yang sama,” cerita Hoshino.
“Semua orang diberitahu bahwa tidak ada orang lain yang penting. Mereka (aktris film dewasa) adalah bintangnya,”
“Mereka menghasilkan uang dari tenaga kami. Tapi, mereka memperlakukan kami seperti obyek. Saya pernah dengar juga bahwa mereka rutin mengganti nama perusahaan dan memiliki beberapa seragam,” lanjut mantan aktris film dewasa ini.
Baca juga: Apa Itu Grooming Pada Anak Perempuan? Pelakunya Pasti Pedofil?
Mengalami Gangguan Mental dan Bunuh Diri
Hoshino mengaku bahwa karena industri ini dia mengalami gangguan mental. Bahkan, dia pernah mencoba bunuh diri.
“Saya mengalami depresi, serangan panik, takut bertemu orang dan saya nggak bisa makan,” ceritanya.
“Perlu hampir 3 tahun buat sembuh. Dokter memberitahu saya kalau saya akan sulit kembali ke dunia kerja. Dokter juga mengatakan kepada saya bahwa saya akan meninggal jika terus bekerja di industri film dewasa. Sampai sekarang saya masih menemui dokter saya,” lanjutnya.
“Saya mendengar apa yang Mr. A katakan. Ucapannya membuat saya sakit,”
“Itulah bahayanya cuci otak. Sekte Aum Shinrikyo sudah menipu banyak orang yang sangat pintar. Saya pikir itulah yang Mr. A dan kelompoknya lakukan. Saya nggak akan pernah bisa memaafkan dia atas semua wanita yang sudah dia cuci otaknya hingga sekarang”
Hoshino bercerita bahwa dia nggak bisa mengerti kenapa dia pernah bertahan di industri ini selama 3 tahun. Padahal, temannya yang juga aktris sudah bunuh diri.
Hoshino juga bercerita bahwa Mr. A adalah orang yang hanya mementingkan uang. Bahkan, demi uang, Mr. A bisa menghancurkan hidup seseorang atau membuat orang bunuh diri.
“Mereka membuat saya percaya bahwa kita adalah keluarga. Namun saat saya berhenti, mereka berubah total. Mereka bahkan nggak menjenguk saya saat saya mencoba bunuh diri,” ceritanya.
Menurutnya, Mr. A bisa melakukan apa saja demi apa yang dia inginkan, bahkan mengambil nyawa para aktris.
“Dia sangat pintar. Seorang gadis berusia 20 tahunan bukanlah tandingannya,”
Hoshino bercerita bahwa Mr. A bermain dengan cara yang halus. Mr. A nggak pernah membuat para aktris bisa lolos sedikit saja.
Baca juga: Sedang Merasa Depresi? Haemin Sunim Punya Nasihat, Nih!
Berharap Tidak Pernah Dilahirkan
Hoshino sekarang bekerja sama dengan seorang pengacara, kelompok pendukung dan polisi untuk mempersiapkan perintah pengadilan untuk menghentikan penjualan DVD yang menampilkan dirinya.
“Mr. A masih menjual DVD kompilasi penampilan saya dan produsen membayarnya karena dia dan grupnya memiliki hak cipta tersebut. Tapi, saya tidak menerima apapun,” cerita Hoshino.
Meskipun kini sudah keluar dari industri tersebut, namun masa lalu ketika dia masih bekerja di industri film dewasa tetap menghantuinya karena dalam video tersebut dia mau nggak mau menggunakan nama aslinya.
“Bahkan sampai hari ini, peredaran film dewasa masih menimbulkan masalah buat saya. Orang-orang punya gawai saat ini. Gambar serta video saya tersebar di seluruh dunia. Tidak akan pernah hilang,”
Sosok mantan aktris film dewasa ini merasa kesulitan dan takut untuk menikah atau punya anak.
“Saya takut tentang pria dan seks,” ceritanya.
“Saya benar-benar berharap tidak pernah dilahirkan,” lanjutnya.
Namun meskipun begitu, Hoshino meyakini masyarakat sudah berubah. Polisi pun mulai bertindak dan banyak orang yang semakin terbuka tentang kasus ini.
“Saya akhirnya tetap bisa bicara. Kepada para perempuan muda berusia dua puluhan, saya ingin kalian berhati-hati,” tutupnya.
Ilustrasi foto oleh Donald Tong.