Supaya adil, kita tidak akan menyebut nama Kazuyoshi Miura di sini. Pemain ini jelas layak mendapat label si gila. Di usia yang ke 55, ia masih bermain di Eropa meski hanya klub Portugal kasta kedua, Oliveirense. Namun tetap saja keawetannya bermain di posisi itu terhitung luar biasa. Ia adalah sedikit dari beberapa pemain sepakbola yang memiliki etos kerja yang luar biasa. Nah, hari ini Arena by Pakbob.id akan menghadirkan lima pemain sepakbola yang memiliki etos kerja yang luar biasa. Nomor satu dari Indonesia!
Cristiano Ronaldo
Kenapa saya taruh Cristiano Ronaldo di nomor 5? Sejujurnya CR7 tanpa perlu ba-bi-bu jelas pemain sepakbola yang memiliki etos kerja yang luar biasa bahkan gila. Konon ia bisa melakukan push-up sebanyak 1000 kali saat menonton TV. Ia juga pernah dikira maling saat di Manchester United karena kedapatan lari lari tanpa kenal waktu di Carrington. Carlos Teves pernah bergurau bahwa ia pernah mencoba untuk lebih rajin dari CR7 dan berangkat latihan jam 7 pagi. Ternyata CR7 sudah ada di lapangan.
Tapi kalau mau jujur, Cristiano Ronaldo dari awal memang sudah memiliki bakat besar sehingga meski dia seorang pekerja keras, itu masih belum ada apa apanya dengan sosok yang tidak hanya bekerja keras tapi juga sebenarnya tidak memiliki bakat yang terlalu hebat.
Pavel Nedved
Pernah dicap sebagai pemain gagal di Ceko, Pavel Nedved lalu membiasakan diri menambah jam latihannya sendiri. Menurut kesaksian ia selalu datang lebih awal dan pulang paling lambat. Nedved sangat berdedikasi untuk memperbaiki kelemahannya hingga ia beruntung direkrut oleh Lazio meski di umur yang sudah cukup telat. Ia termasuk menjadi bagian tim yang memenangkan Scudetto bersama Lazio. Setelahnya ia pindah ke Juventus untuk menggantikan Zinedine Zidane. Di sana ia langsung meraih gelar Ballon D’or, what a player!
Gary Neville
Sering mendapat ejekan sebagai pemain dari Class of ’92 yang kurang bertalenta, nyatanya Gary Neville selalu konsisten menjadi nomor 2 United selama 18 tahun. Gary tidak cepat, tidak teknikal dan sebagainya, namun ia selalu disiplin dan konsisten menjaga pertahanan. Wayne Rooney menyebut Gary Neville sebagai panutan. Maka dari itu, Rooney mengaku kecewa karena pemain berbakat Manchester United, Ravel Morisson tidak mencontoh Gary Neville. Menurut Rooney, andai Ravel menjadi pemain sepakbola yang memiliki etos kerja yang luar biasa layaknya Gary, ia bisa saja menjadi pemain terbaik dunia.
Filipo Inzaghi
Ketika ia berlatih dengan timnas Italia, banyak yang terkejut. Bukan karena tekniknya luar biasa tinggi tapi ia mendapat kritikan karena teknik dasarnya sangat buruk untuk ukuran timnas Italia. Meski demikian, Pippo rajin menganalisa video pertandingan musuh musuhnya. Hal inilah yang membuat ia tahu kelemahan musuh dan selalu bisa menemukan ruang untuk mencetak gol. Filipo ini bahkan secara khusus mendapat penghargaan sebagai ‘striker yang paling dibenci Oliver Kahn’.
Cristian Gonzales
Usia 44 tahun dan masih bermain? El Loco alias si gila adalah kebanggaan Indonesia. Ia pernah sendirian membawa PSS promosi di usia 40an. Tapi setelah PSS promosi ia didepak karena dia dianggap terlalu tua. Tapi ia tidak rendah diri dan kemudian berhasil membawa Rans FC promosi juga. Teknik dan kerja kerasnya sulit disaingi di Indonesia. Nilai plus lainnya, ia punya kemampuan leadership yang luar biasa dan mampu mengubah tim yang biasa saja menjadi tim juara. Padahal ia pernah merasakan pengalaman pahit karena tersingkir dari timnas Uruguay usia muda ketika rekan seangkatannya Alvaro Recoba sukses di Inter Milan. Hebatnya, ia mengambil hikmahnya saja dan menjadi pemain yang dapat kita idolakan.
Baca juga:
Mengenal Sepak Bola Gajah: Sebuah Fenomena yang Kembali Muncul di AFF U-19 2022
Betapa Dangkalnya Sebagian Pecinta Sepakbola Indonesia
Marc Cucurella Si Spesialis Kiri Lapangan