Beberapa waktu lalu dikabarkan ada sepasang kekasih yang ingin ke Jogja tapi malah sampai ke Solo. Aneh bin goib, ternyata karena si perempuan nggak bisa baca maps. Kejadian para perempuan yang kesulitan membaca maps kayanya menjadi masalah yang krusial. Untung aja mereka sadar kalau jalan yang mereka tempuh salah. Coba kalau sadarnya baru sampai Jakarta kan repot. Saya pun juga pernah menjadi salah satu wanita yang kerepotan membaca maps. Apalagi kalau harus masuk gang-gang kecil. Nah, kali ini saya akan mengulas mengapa perempuan cenderung kesulitan membaca maps.
Faktor Biologis
Perihal biologis, ternyata otak perempuan dan laki-laki itu berbeda. Ketika laki-laki membaca maps, mereka cenderung menggunakan hippocampus. Ini adalah bagian otak yang berfungsi untuk belajar dan navigasi. Nggak heran kalau kemampuan spasial laki-laki lebih oke daripada perempuan.
Apa itu kemampuan spasial? Menurut Piaget, kemampuan spasial merupakan konsep abstrak yang meliputi hubungan spasial (kemampuan untuk mengamati hubungan posisi objek dalam ruang), kerangka acuan (tanda yang dipakai sebagai patokan untuk menentukan posisi objek dalam ruang), hubungan proyektif (kemampuan untuk melihat objek dari berbagai sudut pandang), konversi jarak (kemampuan untuk memperkirakan jarak antara dua titik), representasi spasial (kemampuan untuk merepresentasikan hubungan spasial dengan memanipulasi secara kognitif), dan rotasi mental (membayangkan perputaran objek). Makanya, para lelaki gampang banget baca maps dan menghafal jalan.
Berbeda dengan wanita, mereka menggunakan lobus frontal ketika membaca maps. Bagian otak ini gunanya untuk mengendalikan ucapan, perilaku, emosi, dan memori. Makanya kemampuan navigasi antara wanita dan laki-laki mutlak berbeda. Ya meskipun tidak semua wanita mengalami ini, tetapi kebanyakan mengalami kesulitan membaca rute. Bayangin aja yang harusnya belok kini malah belok kanan, harusnya 20 menit malah jadi 1 jam, atau tiba-tiba berhenti atau belok tanpa lampu sein. Justru lebih membahayakan, bukan?
Baca juga: Apakah Bus Transjakarta Pink Bisa Menjadi Solusi Baik Bagi Perempuan?
Kurangnya Pengalaman
Selain masalah perbedaan biologis, alasan kedua adalah karena kurangnya pengalaman para wanita untuk menguasai jalan. Mereka kurang mengeksplor jalan. Kalau mereka pergi ke suatu tempat, mereka pasti akan melewati jalan yang mereka tahu saja dengan alasan takut tersesat. Memang ada baiknya sih, hanya saja kalau ndilalah tersesat para wanita menjadi kurang inisiatif untuk mencari jalan-jalan pintas lainnya. Berbeda dengan laki-laki, gang-gang sempit sampai jalan buntu aja mereka terobos. Makanya mereka cukup mudah mengakses jalan bahkan tanpa menggunakan maps sekalipun. Nah, pentingnya eksplorasi jalan perlu kalian lakukan.
Baca juga: Mengenal 6 Kepribadian Perempuan, Apa Saja Itu dan Bagaimana Sifatnya?
Buat para ladies, kesulitan baca maps atau menghafal jalan menjadi fenomena yang wajar. Tapi kalian juga tetap perlu latihan biar nggak kerepotan di jalan. Practice makes perfect (katanya).
Foto oleh Pixabay.