Penasaran dengan review Ant-Man and The Wasp Quantumania?
Pada hari Rabu, 1 hari sebelum artikel ini terbit akhirnya saya mendapatkan kesempatan buat nonton Ant-Man and The Wasp: Quantumania. Momen ini jadi momen yang spesial karena saya bisa nonton di saat penayangan perdana! Senengnya lagi, ada traktir saya.
Dari kesempatan nonton itu, saya menyimpulkan bahwa, Ant-Man and The Wasp: Quantumania ini masih bikin saya excited sama film-film superhero. Dari dulu memang saya adalah fans-nya Marvel sama DC. Jadi, nggak pernah tuh ikut berantem di TikTok soal DC vs Marvel.
Nah, balik lagi ke Ant-Man and The Wasp: Quantumania, saya akan memberikan review bagus atau nggaknya film ini.
Simak review saya soal Ant-Man and The Wasp: Quantumania.
Cerita Singkat Ant-Man and The Wasp: Quantumania
Ant-Man and the Wasp: Quantumania adalah film keluaran tahun 2023 buatan Amerika Serikat yang bercerita tentang lanjutan cerita Scott Lang alias Ant-Man (Paul Rudd) setelah aksi heroiknya mengembalikan setengah populasi alam semesta pasca Snap Thanos. Scott Lang dielu-elukan oleh banyak orang karena dianggap sebagai salah satu anggota Avenger paling berjasa di dunia setelah Spider-Man, Thor, Captain America dan tentu saja, Ironman.
Putri semata wayang Scott, Cassie Lang (Kathryn Newton) ternyata punya kejeniusan luar biasa yang ia dapatkan setelah mempelajari jurnal tulisan kakeknya, Dr. Hank Pym (Michael Douglas). Ia bahkan membuat sebuah device yang bisa mengirim sinyal ke dunia kuantum. Mengetahui hal ini, neneknya, Janet Van Dyne (Michelle Pfeiffer) yang telah terjebak di dunia kuantum selama 30 tahun langsung ingin menghentikan device tersebut tapi ia terlambat. Akhirnya Scott, Cassie, Hank, Janet, serta Hope Van Dyne (Evangeline Lilly) terseret ke dalam dunia kuantum.
Dunia kuantum adalah dunia yang aneh. Bagi yang sudah nonton Ant-Man (2015) dan Ant-Man and The Wasp (2018) pasti tahu apa yang saya maksud. DUnia aneh yang tidak terpengaruh oleh ruang dan waktu. Sebuah realitas yang banyak diteliti oleh ilmuwan fisika di dunia nyata. Ah ya, untuk yang pernah main gim The Elder Scrolls III: Morrowind juga pasti agak familiar dengan gambaran dunia kuantum karena banyak bangunan aneh dan makhluk aneh yang bentuk-bentuknya mirip.
Singkat cerita, mereka akhirnya bertemu dengan Kang (Jonathan Majors). Di
komiknya, Kang adalah entitas penjelajah waktu yang kerjanya berkelana dari semesta satu ke semesta lainnya untuk ditaklukkan. Kang juga digambarkan jauh lebih kuat dan berkuasa daripada Thanos. Setidaknya, di komiknya.
Baca juga: Marvel Resmi Perkenalkan Anggota The Thunderbolts!
Audiovisual yang Menawan dan Lagi-lagi, Multiverse
Kekuatan film ini ada pada audiovisualnya yang sangat memanjakan mata. Selama puluhan
tahun, saya percaya bahwa Hollywood mampu memanjakan para penggemarnya dengan adegan-adengan spektakuler yang sangat memanjakan mata. Mulai dari adegan ledakan mobil di jalanan sampai adegan-adengan kosmik di luar angkasa sangat luar biasa! Termasuk cara mereka menggambarkan dunia kuantum.
Film ini pun menjelaskan konsep multiverse dan dunia kuantum setelah sebelumnya
dimunculkan di Spiderman: No Way Home dengan kehadiran tiga Spider-Man yang berbeda serta pada film Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022).
Baca juga: Eternals Film Terbaik Marvel Sepuluh Tahun Lagi
Kekurangan Ant-Man and The Wasp: Quantumania
Sayangnya, di film ini, saya merasa penggambaran Kang sebagai entitas penjelajah waktu tidak sebagaimana mestinya. Mungkin memang sengaja disimpan Marvel Studios untuk film-film Marvel selanjutnya. Kenapa saya bilang begitu? Karena Kang terlihat sangatlah lemah. Berhadapan dengan Scott, Cassie, Hope, Janet, dan Hank saja kewalahan. Thanos terlihat lebih kuat meskipun tanpa infinity stones sekalipun.
Sayangnya, film ini kurang memaksimalkan potensi Michael Douglas sebagai Dr. Hank Pym.
Perannya kecil banget, padahal kapasitas akting Michael Douglas di Hollywood gak main-main. Saya sudah nonton ia dari lama, sejak ia main bareng Sharon Stone di film Basic Instinct (1992).
Hanya saja, penyelesaian konflik film ini terkesan terlalu remeh. Saya berkata dalam hati, “Hah? Gini doang?” sehingga terkesan anti klimaks bagi saya. Kalau mau tahu lanjutannya, tonton saja ya di bioskop
Baca juga: Stephen Strange Antagonis Di No Way Home?
Anyway, di sini pemerannya cantik-cantik euy. Mulai dari yang masih muda macam Cassie Lang (Kathryn Newton) sampai Hope Van Dyne (Evangeline Lilly) dan ibunya, Janet Van Dyne (Michelle Pfeiffer). Jangan lupakan juga Jentorra (Katy M. O’Brian) yang atletis banget. Bikin semangat gym!
Artikel ini juga terbit di Wisnu93.