Elsa Nopiyanti, mahasiswi IPB, mengembangkan limbah sampah sebagai tempat budidaya Magot. Seperti kita tahu, Magot ini adalah semacam larva dari lalat. Kalau kita menyebutnya sebagai belatung. Tapi ini bukan sembarang belatung ya karena ukurannya juga besar besar sehingga lezat sebagai santapan…tapi santapan ayam ya, bukan manusia. Nah, saat ini magot yang merupakan larva lalat black soldier memiliki potensi besar karena mengandung protein dan mudah dibudidayakan asal mau belajar. Bisa kita sebut bahwa mengembangkan magot itu mudah asal kita berani ubah sampah menjadi berkah. Dengan cara inilah Elsa Nopiyanti budidayakan magot. Ia menggunakan limbah sampah agar menjadi berkah. Sampah sampah ini ia manfaatkan sebagai lahan budidaya magot.

Usaha Elsa Nopiyanti budidayakan magot ini membuahkan hasil. Ia berhasil mendapatkan lirikan dari perusahaan semen asal Thailand, SCG. Tentu tidak ada hubungan antara magot dengan semen karena magot tidak bisa jadi bahan penguat semen. Namun, SCG dan Elsa Nopiyanti memiliki misi yang sama. Sebab, SCG ingin menjadi perusahaan yang berkolaborasi dengan anak muda untuk menghasilkan inovasi inovasi yang berguna untuk membantu anak muda. Maka dari itu, usaha Elsa Nopiyanti budidayakan Magot ini membuat ia mendapat anugerah SCG Sharing the Dream 2022.
Inspirasi
Usaha Elsa Nopiyanti membudidayakan magot ini ternyata tidak hanya membantu ayam menjadi lebih sehat. Ia juga berhasil memberi solusi bagi warga desa Kebonmanggu untuk mengolah sampah sampaj yang ada di desanya. Warga Kebonmanggu yang ada di Sukabumi ini tidak hanya berhasil mendapatkan solusi dari permasalahan sampah di desanya namun juga mendapat solusi ekonomi.
Kisah Elsa Nopiyanti ini menyadarkan kita bahwa sikap yang mudah menyerah itu tidak baik. Jangan hanya melihat sampah sebagai sampah, tapi pikirkanlah bahwa ada banyak solusi yang bisa kita ambil dari sampah ini. Bahkan sampah masyarakatpun ada gunanya jika mau kita rangkul. Semoga Elsa Nopiyanti ini menjadi inspirasi untuk kita semua.
Oh ya, satu lagi, magot ini tidak hanya bisa untuk makanan ayam tapi juga unggas lainnya. Namun tetap saja bukan untuk manusia, tolong dicatat. Terima kasih dan salam olahraga.
Baca juga :
Corona di Jepang, Sebuah Cerita Dari Anak Negeri
Pengalaman Mengikuti Entrepreneurs Live : Gudang Ilmu!
Generasi Z dan Millenial: Generasi Si Paling Mental Health Yang Sering Salah Kaprah