Waktu Baca: 2 menit

Yuk kita lihat, Hugo Samir Wonderkid atau bukan?

Yok..Yok.. Ngumpul semua. Mari kita ngobrol soal Hugo Samir. Siapa nih Hugo Samir, apakah dia pemain naturalisasi? Sebab kalau dilihat dari fisiknya, dia adalah pemain naturalisasi. Tapi enggak, dia asli Indonesia, Bahasa Jawanya lancar. Maklum, mamanya yang bernama Nadira Bajamal adalah orang Indonesia Jawa asli. Nah, yang membuat dia memiliki fisik kokoh dan bak naturalisasi adalah gen ayahnya, Jacksen F. Tiago.

Jujur aja, untung namanya bukan Hugo Tiago. Jadi beban nama bapaknya itu gak terlalu beratlah buat dia. Namun, seiring penampilan ciamiknya pada turnamen mini tempo hari, banyak orang siap memberi beban buat dia. Ya, anaknya Jacksen F. Tiago, legenda Indonesia. Banyaklah harapan bahwa Hugo Samir akan menjadi Wonderkid. 

Masalahnya, sepakbola gak semudah itu. Mau jujur, ini review jujur aku.

Fisik Kuat dan Dribble Alus

Hugo Samir memiliki fisik kuat dan dribble alus. Ini modal banget untuk menjadi pemain sayap kanan jempolan. Untuk ukuran anak Indonesia atau sisi Asia Tenggara manapun, Hugo Samir memiliki bakat kasar yang cukup untuk bisa bermain dimana saja. Ia bisa membawa bola dengan baik.

Tapi sepakbola itu enggak sesederhana itu. Ada banyak persaingan dan kemampuan dribble yang baik tidak selalu menjadi pemain yang baik. Kita bisa lihat misalnya Zulhan Zamrun di Indonesia, Okto Manniani dan kalau di luar negeri kita punya Kerlon, mereka ini mampu melakukan dribble dengan baik. Tapi mereka tidak bisa menjadi pemain besar karena hanya mengandalkan dribble. Banyak aspek permainan yang Hugo Samir harus kuasai. Bahkan posisi sayap kanan ini bukan menjamin sebagai posisi terbaiknya.

Visi, Pergerakan dan Kecerdasan Permainan

Hugo Samir membutuhkan pelatih yang baik–sangat baik–, ia tidak bisa tinggal di Indonesia terus menerus. Ia butuh kecerdasan permainan, ia butuh caranya untuk memberikan passing dan juga bisa menentukan kapan ia harus menendang dan mengoper.

Sebenarnya untuk aspek first touch dia juga sudah menunjukkan bahwa ia bisa memegang bola dengan sangat baik. Bakat kasar yang luar biasa ini harus bermain di luar.

Namun Ke Eropa Tidak Saya Sarankan

Jangan ke Eropa! Eropa tidak bagus untuk perkembangan pemain muda Indonesia. Iklimnya terlalu berbeda, budayanya terlalu berbeda dan ada sedikit banyak diskriminasi di sana. Kalau belajar dari Atomic Habits, Indonesia jangan memberi program yang terlalu njeglek untuk Hugo Samir. Pindah dulu ke Thailand atau Vietnam. Yang penting ‘hati’ Hugo Samir ini kuat dulu. Baru kemudian menyebrang ke Jepang, Korea atau Liga Tiongkok. Pas nanti agak gede kalau mau mencoba Eropa, is okay.

Beban

Yang pasti kalau dia punya beban sebagai anak Jacksen F. Tiago sekaligus calon wonderkid top, ya sudahlah. Namanya juga from great powers come great responsibilities. Ini seharusnya jadi motivasi. Ayahnya top scorer dan legenda Persebaya, 26 gol semusim, Big Number. Itupun ayahnya enggak mengalami pendidikan yang baik. Harusnya..Harusnya niih, Hugo Samir yang punya pendidikan yang baik bisa lebih baik dari bapaknya.

Tentu kita berharap banyak dari Samir.

Baca juga :

Hugo Samir Perlu Diselamatkan!

Richarlison Gacor, Tapi Belum Memikat

Marc Cucurella Si Spesialis Kiri Lapangan

Andries Noppert Gacor, Siapa Mau Beli?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini