Kemacetan duniawi merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi apabila kamu tinggal di Indonesia. Penyebab kemacetan di setiap daerah juga berbeda – beda tergantung peraturan dan manajemen lalu lintas di daerah kamu tinggal. Kejadian ini selalu saya alami setiap pagi saat berangkat kuliah ke daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan dimana fenomena macet menjadi hal yang sudah pasti terjadi. Setiap pagi hari ketika berangkat dan sore hari ketika pulang kuliah hampir semua jalanan mengalami kemacetan. Fun fact nya akses jalan yang saya gunakan adalah di daerah perumahaan dan jalan kecil bukan di jalanan besar.
Awalnya saya masih memaklumi kemacetan ini, tetapi semakin lama kok saya jadi kesal ya kalau bertemu macet. Bukan karena ‘macet’ nya, tetapi karena penyebab macet tersebut diluar dari kepentingan umum. Kira – kira ini penyebab macet yang menjadi sumber kekesalan saya :
Jalanan Kecil Yang Masih Banyak Mobil
Ini kenapa deh, jalan kecil tapi kok masih ada mobil yang masuk masuk dan menyebabkan kemacetan duniawi. Jujur deh, kamu kesal nggak sih kalau jalanan kecil daerah perumahan atau perkampungan tetapi masih aja ada mobil yang maksa untuk lewat jalan itu ? Kalau mobilnya sekecil ukuran sedan mungkin masih aman ya, masalahnya ini seukuran mobil Jeep dan APV.. Ya gimana nggak macet ?! Kadang saya bingung pemikiran mereka yang jelas – jelas memiliki mobil ukuran besar tetapi lebih memilih lewat jalan kecil. Ini mungkin refleksi dari diri mereka sendiri yang punya kekayaan jumbo tapi kemampuan berpikir dan analisnya sempit serta kecil.
Mungkin pemikiran mereka ketika lewat jalan kecil atau jalan pintas jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh, tetapi akibatnya menyebabkan kemacetan duniawi dan merugikan pengguna jalan yang lain seperti pengendara motor dan mobil angkot.
Memang sih, tidak ada peraturan tertulis yang melarang mobil besar melewati jalan kecil, namun mohon dengan sangat kesadarannya untuk tidak melewati jalan kecil. Sekali lagi, saya tidak menyalahkan loh ya.. Tetapi semoga cepat sadar daripada ada yang menyadarkan. Iya ‘kan?
Pengendara Motor Yang Tidak Tahu Aturan
Pasti kamu pernah menemukan pengendara motor yang maunya nyalip terus pas lagi macet dan tetap ngebut nggak peduli kondisi jalanan saat itu. Ia pasti punya cita cita jadi pebalap Moto GP, hanya saja kemungkinan nasib terbaiknya Naik motor terus GP (Gepeng ) alias mengalami kecelakaan.
Kejadian kayak gini bisa sangat membahayakan loh, apalagi kalau ternyata kondisi kendaraan atau kondisi jalan yang kurang baik seperti rem yang tidak pakem, roda motor sudah aus, dan jalanan licin. Pernah waktu itu saya sedang dalam perjalanan pulang dari kuliah menemui pengendara motor yang tidak tahu aturan terus menyalip dan mengebut bahkan sampai melintasi trotoar yang seharusnya menjadi hak pejalan kaki. Saya kaget tiba – tiba terdengar suara benturan yang keras dan suara benda terseret. Rupanya pengendara motor yang tadi tergelincir karena rem mendadak dan bertabrakan dengan pengendara motor yang datang dari arah berlawanan. Akibat kecelakaan tersebut maka jalanan yang tadinya mulai lengang malah kembali macet. Selain merugikan diri sendiri hal tersebut juga dapat membahayakan nyawa orang lain.
Nggak habis pikir ya.. sudah tau jalanan macet tetapi masih saja mengebut dan menyalip di tempat yang tidak semestinya digunakan.
Tidak Ada Yang Mau Mengalah
Kejadian ini saya alami langsung baru – baru ini di daerah perempatan jalan kecil. Kondisinya di pagi hari saat saya berangkat kuliah. Pertigaan tersebut memang selalu macet karena dekat dengan area sekolah dan toko – toko. Saat pengguna jalan dari arah Selatan sedang melintas, pengguna jalan dari arah Timur tidak sabar menunggu dan menerobos untuk belok ke arah Selatan. Pada waktu yang bersamaan, pengguna jalan dari arah Barat juga ingin ikut melintas untuk berjalan ke arah Timur. Alhasil karena tidak ada yang mau mengalah, terjadi penumpukan di bagian tengah perempatan jalan tersebut. Parahnya, terdapat mobil besar yang terjebak di tengah sehingga sulit apabila berputar arah. Kejadian seperti ini tidak hanya sekali dua kali, tetapi hampir sering terjadi terutama di pagi hari. Sekalipun pengguna jalannya kebanyakan pengendara motor tetapi tidak sabaran, tetap saja pasti akan macet juga.
Akhirnya, Ya Begitulah!
Kemacetan memang pasti akan terjadi mengingat bertambah banyaknya penduduk serta meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi. Alangkah baiknya kita sebagai sesama pengguna jalan tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi saja, namun juga memikirkan kepentingan umum.
Sebenarnya kemacetan bisa saja berkurang apabila pengguna jalan bisa tertib dan disiplin. Semoga saja banyak pengguna jalan yang tertib saat berkendara sehingga kemacetan dapat diatasi perlahan – lahan. Yuk, kita mulai dari diri sendiri !
Baca juga :
Bersepeda: Solusi Kemacetan Bandung yang Underrated Banget
Tanpa Konsolidasi Yang Kuat, Ganjar Pranowo Kalah di 2024
Bersepeda: Solusi Kemacetan Bandung yang Underrated Banget
Punya Mobil Nggak Punya Garasi? Meresahkan!