Waktu Baca: 2 menit

Kenapa master Shifu adalah gambaran orang tua yang buruk dan gagal?

Orang tua buruk itu banyak lho. Bukan hanya anak saja yang bisa berlaku buruk, tapi orang tua juga bisa menjadi tokoh antagonis parah di dalam keluarga. Salah satu penggambaran orang tua yang buruk dan gagal bisa terlihat dari karakter Master Shifu.  Tepatnya di Kung Fu Panda 1, master Shifu sangat terlihat memang sengaja dibuat sebagai gambarang orang tua yang kurang baik kepada anak-anaknya. Bahkan, saking buruknya, Oogway sebenarnya bisa setres lihat master Shifu yang serampangan sebagai orang tua. Selain itu, buruknya master Shifu sebagai orang tua juga terlihat dari Tai Lung yang menjadi tokoh antagonis utama di seri pertama.

Jangan deh kalian jadi orang tua kaya Master Shifu.

Merasa Punya Kontrol Terhadap Masa Depan Anak

Master Shifu adalah gambaran orang tua yang suka mengontrol masa depan anaknya seenak jidat sendiri. Sifat master Shifu yang seperti ini nampak di flashback ketika master Shifu menemukan Tai Lung di depan Istana Palace.

Setelah master Shifu menemukan Tai Lung ini, Shifu mengajari Tai Lung Kung fu dengan harapan, si anak angkatnya tersebut dapat memuaskan hasrat di dalam diri Shifu. Shifu terus mencekoki Tai Lung bahwa dia akan menjadi kesatria naga pilihan Oogway di masa depan.

Jelas sebagai anak yang berbakti kepada orang tua angkatnya, Tai Lung mengiyakan apa yang Shifu inginkan.

Tapi, di akhir kisah, kita bisa melihat bahwa selama ini Shifu hanya ingin memuaskan nafsunya. Dia sama sekali nggak memberikan apresiasi kepada Tai Lung. Bahkan, saat Tai Lung gagal menjadi kesatria naga, Shifu nampak hanya bisa kecewa.

Shifu bukan kecewa karena Tai Lung gagal menjadi kesatria naga, tapi Shifu kecewa karena keinginan dan kontrolnya terhadap masa depan Tai Lung gagal total.

Baca juga: Anak Kasar Terhadap Orang Tua Tapi Baik dengan Teman, Tanda Durhaka?

Tidak Punya Rasa Percaya dengan Anak

Konflik terbesar master Shifu sebagai orang tua bukan saat Tai Lung gagal dia didik sebagai kesatria naga selanjutnya, melainkan ketika dia dipaksa Oogway untuk mendidik anak lainnya yaitu Po.

Dalam masa ini nampak sekali bahwa Shifu bukanlah orang yang bisa percaya kepada anaknya. Bak anak yang selalu dianggap gagal oleh orang tuanya, Shifu terus mencap Po sebagai “kebetulan yang beruntung”. Menurutnya, Po berbeda dengan anak-anaknya yang lain seperti Tigres, Mantis, Monkey, Viper dan Crane.

Shifu, seperti orang tua gagal pada umumnya, nggak bisa menaruh kepercayaan kepada anaknya. Ketidakpercayaan orang tua bukan karena anaknya yang buruk, melainkan orang tua masih terus berharap keinginannya dapat dipenuhi.

Bahkan, Oogway sampai harus pergi ke dunia roh untuk “memaksa” Shifu bisa percaya kepada Po.

Sungguh menyebalkan jika ada orang tua yang nggak bisa percaya sama anaknya.

Baca juga: Nostalgia Megawati dan Sifat Kekanakan-kanakan Orang Tua

Nggak Bisa Memahami Keunikan Anaknya

Setiap anak itu unik dan untuk memicu tumbuh kembang anak orang tua harus bisa memahami keunikan anaknya. Master Shifu adalah gambaran orang tua yang nggak bisa memahami keunikan anaknya.

Ketidakmampuan Shifu memahami anaknya terwujud dalam scene awal-awal yang memaksa Po berlatih sesuai dengan yang dilakukan oleh furious 5. Padahal, cara berlatih Po berbeda dengan para jagoan di Istana Giok.

Apa yang Shifu lakukan keliatannya sama ya dengan orang tua-orang tua yang kontroversial lakukan. Biasanya mereka akan sama seperti Shifu dengan membandingkan anaknya. Menurutnya, jika anak orang lain bisa sukses dengan jalur A, maka anaknya harus melakukan hal yang sama.

Contohnya aja kaya PNS. Orang tua yang kurang memahami bakat anak bakalan memaksa anaknya untuk sukses lewat jalur PNS. Padahal saat itu, bisa jadi anaknya adalah calon seniman hebat yang bisa sukses dengan caranya sendiri.

Baca juga: Takut Punya Pacar Suka Selingkuh? Coba Cek Orang Tuanya

Jangan deh kalian jadi kaya master Shifu.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini