Hari ini emang saya bisanya nonton konser hanya via Instastory aja
Tahun 2023 baru berjalan tiga bulan tapi saya sudah sangat sibuk menonton banyak konser musisi dalam dan luar negeri yang lagi manggung di tanah air. Mulai dari Ne-Yo, Sheila on 7, Dewa 19, Westlife, hingga Blackpink.
Saya bisa nostalgia mendengarkan alunan suara Ne-Yo yang sering saya dengar di radio saat saya duduk di bangku SMP. Saya juga bisa melihat aksi panggung dari band Indonesia yang hampir gak ada hatersnya sama sekali, yakni Sheila on 7. Saya juga bisa melihat bagaimana aksi Ahmad Dhani, Once, dan Ari Lasso dalam satu panggung yang sama sebagai salah satu band paling legendaris di Indonesia, yakni Dewa 19. Terakhir, saya yang bukan K-Popers disuguhkan dengan aksi luar biasa Jennie Kim, Ji-Soo, Lisa dan Rosé yang tergabung dalam sebuah kelompok bernama Blackpink
Seru banget rasanya. Bisa bernyanyi, menari, seru-seruan bareng musisi favorit saya bersama puluhan penonton lainnya. Tidak jarang, kami menangis bersama, menjatuhkan air mata yang sama saking terharunya mendengarkan alunan musik yang indah dari musisi-musisi tersebut. Ataupun tersenyum bahagia saat mereka menyapa para penonton seolah-olah masing-masing dari kami adalah teman lama mereka yang sudah lama tidak mereka jumpai sejak masa sekolah dulu.
Tentu saja, keseluruhan sensasi konser yang saya sebutkan di atas atas saya tonton lewat unggahan Instastory yang diunggah oleh teman-teman saya. ~wqwqwq Ya, saya hanya nonton konser via Instastory saja.
Bukan tanpa alasan saya menonton konser tersebut hanya lewat Instastory. Saat ini saya belum punya privilege untuk nonton konser-konser tersebut. Tentu saja privilege yang saya maksud bukan saya yang gak punya waktu atau energi untuk nonton, tapi saya yang gak punya uang lebih untuk beli tiketnya.
Melihat 50.000 orang nonton konser BLackpink di Senayan dengan harga tiket resmi termurah IDR 1.350.000 dan yang paling mahal IDR 3.800.000 (belum termasuk tiket yang dijual calo) tentu bikin saya membatin, “Orang Indonesia pada kaya ya? Kenapa saya gak bisa kayak mereka?”, demikian juga ketika saya melihat puluhan ribu orang lainnya sibuk nonton konser Ne-Yo, Sheila on 7, Dewa 19, Westlife dan juga musisi lainnya.
Memang, tidak semua orang yang saya sebutkan di atas merupakan orang kaya. Ada juga yang penghasilannya jauh di bawah UMR tapi bisa nonton konser tersebut karena ia nabung untuk memuaskan dirinya nonton konser. Rela gak jajan selama beberapa bulan untuk nonton konser. Tapi lagi-lagi, saya merasa iri. Agama melarang saya untuk merasa iri, tapi saya hanyalah manusia biasa, bukan Nabi yang bisa mengontrol dirinya dari sifat iri.
Saya adalah satu di antara jutaan orang yang kehilangan akibat pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi global akibat Perang Rusia – Ukraina. Ditambah, saya adalah satu di antara jutaan orang yang gak punya ayah alias anak yatim, sudah gitu sandwich generation pula karena saya harus membiayai biaya hidup saya dan ibu saya setelah ayah saya tiada. Jadi jelas saya gak punya kemewahan untuk nonton konser. Kalau saya maksain nonton konser, nanti rumah saya gelap gulita karena saya gak bisa bayar listrik. ~wqwqwqwq
“Kerja dong! Jangan cuma ngeluh!”
Tidak semudah itu juga. Sejak tahun 2022 yang lalu, saya sudah menghadiri sekitar dua puluh seleksi masuk kerja berupa wawancara dan psikotest di berbagai perusahaan yang berbeda, namun tidak ada yang masuk sama sekali karena mungkin kualifikasi yang saya miliki belum cocok dengan kualifikasi yang diminta oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
Untuk bisa menyambung hidup, saat ini saya berusaha mencari uang dengan menulis kecil-kecilan di berbagai media online, namun karya yang saya tulis selama ini belum sebagus karya tulis Dewi Lestari atau Raditya Dika. Saya juga berusaha mencari uang tambahan dengan menjual kemampuan saya mengendarai kendaraan roda empat sebagai sopir freelance bagi mereka-mereka yang membutuhkan jasa saya. Namun, secara matematis, hal tersebut belum sanggup membelikan saya sebuah kemewahan bernama nonton konser karena saya harus memprioritaskan diri untuk membayar tagihan listrik, tagihan PDAM, tagihan BPJS dan berbagai kebutuhan dasar lainnya yang kian hari kian membengkak akibat inflasi.
Jangan salah, saya memang iri gak bisa nonton konser-konser tersebut, tapi saya turut bahagia ketika melihat teman-teman saya yang sibuk nonton konser-konser tersebut karena saya lihat saat ini mereka punya karir yang jauh lebih cemerlang dari saya, makanya mereka bisa menonton konser-konser tersebut.
Mudah-mudahan, dalam waktu dekat saya bisa punya pekerjaan tetap suapaya nonton konser-konser dari para musisi idola saya yang saya tonton secara langsung di venue resmi, tidak lagi melalui Instastory teman-teman saya sebagaimana yang sering saya lakukan ketika saya masih duduk di bangku sekolah belasan tahun yang lalu.