Waktu Baca: 3 menit

Sering burnout gara-gara jadi generasi sandwich? Aku ada beberapa tips buat mengatasi rasa burnout yang kamu alami!

Generasi Sandwich adalah generasi yang terhimpit dua generasi lainnya dan bikin orang yang berada di generasi ini punya beban ganda. Mereka harus membiayai orang yang ada di generasi atasnya, diri sendiri dan generasi di bawahnya.

Di Indonesia sendiri nih, ternyata banyak yang terjebak jadi generasi sandwich yang artinya kamu nggak sendirian. Ada 56 juta orang yang merupakan generasi sandwich dan 93%-nya ada di usia produktif.

Kalau melihat angka segitu, jelas agak miris ya. Banyak banget orang yang harus berjuang keras kaya kamu gara-gara terjebak di generasi sandwich.

Biasanya, salah satu masalah generasi sandwich adalah burnout habis-habisan gara-gara harus bekerja keras demi 3 generasi langsung. Kamu pasti merasakan lelahnya kan?

Maka dari itu, demi kamu yang burnout gara-gara jadi generasi sandwich, aku ada beberapa tips buat mengatasi burnout yang kamu alami.

Buatlah Jadwal untuk Me Time

Tentunya kamu membutuhkan waktu agar bisa semakin dekat dengan diri sendiri. Di sela-sela kesibukanmu, kamu bisa meluangkan waktu selama beberapa jam atau satu hari penuh untuk me time. Di saat-saat seperti ini kamu bisa memanjakan diri, memberikan afirmasi dan reward kepada diri sendiri, introspeksi dan lebih mengenal apa tujuan dan bagaimana dirimu, atau pun hanya sekadar berbaring untuk meregangkam otot-otot yang tegang. Kalau kamu ingin di waktu me time ini bisa membuat kamu lebih bugar, kamu bisa memanfaatkannya dengan berolahraga atau berjalan-jalan di tempat yang masih asri.

Baca juga: Membandingkan Diri Dengan Orang Lain? Jangan! Kamu Istimewa!

Bercerita ke Orang Terdekat

Sebelum memutuskan untuk bercerita, pastikan dulu kalau si “dia” merupakan orang yang bisa menjaga rahasia dan tidak suka men-judge seseorang. Pastikan juga kalau dia memang benar-benar sedang luang, jadi kamu bisa bercerita dengan santai tanpa terburu-buru.

Membuat Batasan pada Diri Sendiri

Membuat batasan memang hal yang sangat penting. Sejauh ini biasanya yang diketahui banyak orang membuat batasan saat mencari teman/bergaul. Padahal ada batasan-batasan lain juga yang bisa dibuat agar hidupmu lebih terarah dan fokus pada tujuan. Batasan-batasan lain yang harus kamu coba buat seperti batasan beraktivitas, di saat-saat seperti apa kamu harus produktif dan di saat seperti apa kamu harus beristirahat. Batasan keputusan, ini penting banget untuk para generasi sandwich, tinggal bersama keluarga besar tentu ada plus minusnya. Salah satu minusnya bisa saja beberapa keputusan yang seharusnya kamu ambil sendiri jadi harus ada campur tangan dari orang lain. Nah, sebelum kamu meminta saran tentang keputusan yang akan kamu buat ada baiknya kamu juga sudah mempersiapkan batasan lengkap dengan opini kamu untuk didiskusikan bersama.

Baca juga: Menerima Diri, Langkah Meraih Damai dan Bahagia

Membangun Kebiasaan Positif

Kebiasaan positif penting banget untuk semua orang. Apalagi untuk orang-orang yang super sibuk dari pagi sampai malam. Kamu bisa coba memulai kebiasaan-kebiasaan positif dari hal kecil, seperti sarapan sebelum berangkat kerja, membuat jurnal tentang apa yang sudah kamu lewatkan selama 1 hari ini, memperbanyak makan buah dan sayur, menyisihkan uang untuk menabung dan berinvestasi dan sebagainya.

Berkonsultasi ke Tenaga Profesional

Ada kalanya masalah yang kamu hadapi sangat rumit dan sulit sekali untuk mencari solusinya seorang diri. Apalagi di situasi yang tidak mungkin akan diceritakan ke orang tua, pasangan, atau pun kerabat lainnya. Jika kamu mengalami permasalahan seperti ini, tidak ada salahnya kamu berkonsultasi ke tenaga profesional yang ahli di bidangnya. Dengn begitu kamu akan terbantu untuk mencari solusi yang tepat.

Baca juga: Tips Jitu Memulai Konsultasi dengan Psikolog

Menjadi generasi sandwich memang tidak gampang, belum lagi ekspetasi tinggi keluarga yang bisa saja membuat kita bingung dan merasa terbatas melakukan banyak hal. Namun, perlu diingat, sebelum menyayangi orang lain tentu kita harus terlebih dulu menyayangi diri kita sendiri. Dengan menjaga diri tetap sehat secara fisik dan mental, serta menghargai segala prosesnya merupakan salah satu contoh kecil menyayangi diri sendiri dengan memperlakukannya sebagai manusia yang utuh. Tips-tips di atas bisa kamu coba untuk merawat diri dari rasa burnout. Apa kamu sudah pernah coba? Kalau sudah, gimana rasanya? Lega?

Ilustrasi foto oleh RODNAE Productions.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini